Kamis, 25 Maret 2010

Nama : Torine Rambu Baba Ama
NIM : 0601010066
Mata Kuliah : pengkajian bahasa daerah NTT
1. Deskripsi sebuah masalah
Pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah secarah terus menerus dilakukan oleh pemerintah bkerja sama dengn pusat pengembangan bahasa. Mahasiswa jurusan bahas juga terus melakukan penelitian tentang bahsa itu sendiri. Pembinaan dan dan pengembangan bahasa daerah tidak saja bertujuan untuk menjaga kelestarian bahas daerah tapi juga bermanfaat untuk pembinaan , pengembangan dan pembakuan bahasa Indonesia. Pengembangan dan pembinaan bahasa nasional toidak terlepas dari pengembangan bahsa daerah, karena mempunyai hubungan timbale balik.
Bahasa Sumba dialek Anakalang adalah salah satu bahsa daerah di Indonesia yang berkembang di daerah Anakalang. Bahasa Sumba dialek Anakalangdituturkan oleh masyarakat sebagai alat komonikasi , media satra lisan dalam upacara adapt seperti upacara perkawinan, kematian, perta raya dan lain-lain.
Seperti bahasa bahasa daerah lainnya yang mengalami proses morfologis, Bahasa Sumba dialek Anakalang juga mengalami proses morfologis. Seperti afiksasi contoh dalam bahasa Indonesia, makan +an = makanan dalam Bahasa Sumba dialek Anakalang juga terdapat peristiwa bahasa seperti ini misalnya pa+ kedu = pakedu ;yapa+ya=yapaya ; pa+midar+ya= pamidarya dari kata dasar kedu, yapa dan midar. Kedu = curi, pakedu = curian, yapa = tangkap yapaya= menangkap, midar = rata= pamidarya= meratakan. Menurut Verhar 2000 bahwa proses morfologis terdapat dalam semua bahasa di dunia. Afiksasi adalah proses morfologis yang mengubah leksem menjadi kata kompleks. Proses morfologis dengan penggabungan kata mengacu terbentuknya kata kompleks yang dapat direalisasikan dalam tuturan. Yang menjadi bentuk terjadinya afiksasi yakni afiks yang merupakan bentuk terikat yang bila ditambahkan pada bentuk lain akan mengubah makna gramatikal (Kridalaksana 2002:2).
Syarat-syarat kata untuk dapat menjadi afiksasi, antara lain: Kata itu harus dapat ditempatkan pada bentuk-bentuk lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru.



2. Gejalah yang muncul.
Gejala yang muncul bahasa dalam Bahasa Sumba dialek Anakalang juga terdapat proses perubahasan kata dasar yang mempunyai awalan, akhiran , dan gabungan afiks.
3. Asumsi
Asumsi saya bahwa dalam Bahasa Sumba dialek Anakalang juga terdapat [roses morfologis yaitu afiksasi

4. Kerangka Masalah

Berdasarkan asumsi dan gejalah di atas maka kerangkah masalah penelitian sebagai berikut:
a. Afiks-afiks apa sajakah yang terdapat dalam bahasa Sumba dialek Anakalang
b. Bagaimanakah fungsi afiks bahasa Sumba dialek Anakalang?
c. Bagaimanakah makna gramatikal afiks bahasa Sumba dialek Anakalang?

5. Tawaran Judul
Afiksasi Bahasa Sumba Dialek Anakalang


Jumad, 27 maret 2010

Tidak ada komentar: