Jumat, 16 Juli 2010

cerpen

KEBERSAMAAN ITU BERNAMA….

Kau Nampak tua daln lelah, keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Meski nafasmu kadang tersegal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan
Lirik lagu itu terus ia dengar ketika menumpang bus mahasiswa. Kali ini yang 14 kali menumpang bus mahasiswa itu. Rani seorang gadis berusia 19 tahun , ia seorang mahasiswa yang berasal dari suatu pulau . Ia telah semester II di Universitas Nusa Cendana Kupang . Salah satu Universitas negeri di Nusa karang dan NTT umumnya dan terbilang paling murah untuk sejagat Indonesia. Yah… Rani seorang anak pensiunan guru melabuhkan asanya di universitas ini.
Setiap hari Rani menapaki tanjakan itu, kosnya berada di baba kaki bukit. Setiap pagi ia menaiki bukit itu dan sampai di perbatasan UNDANA dan rumah penduduk ia menanti bus mahasiswa. Bus koperasi yang disiapkan garatis untuk mahasiswa melewati sekali lagi tanjakan . UNDANA sangat terkenal dengan tanjakannya.
Pagi ini Rani jalan dengan penuh semangat. Ia ingin menumpang bus , bukan karena tak ingin lagi berjalan kaki dan menumpang gratis, tapi ia ingat sorot mata itu, sorotnya begitu indah tidak saja melenahkan namun juga meneduhkan . Setiap menatap ke depan
Dari kaca itu ia juga terus menatap Rani dengan ketenangan . Mereka sepertinya saling mengenal tapi di dunia mana? Rani tak ingat sia– sia ia menggerakkan semua yang ada dalam struktur skematanya … lagu itu lagi yah lagu titip rindu untuk ayah karya Ebiet G. Ade . Apakah ia begitu menyukai lagu itu? Rani menykai lagu itu ….. Sungguh !!! Rani menyukai lagu itu untuk mengingat sosok yang ia banggakan . Sosok ayah , ayah yang ia cintai , ayahnya yang gigih, kuat, tangguh, dan humoris namun
tetap mengajarkan disiplin …. Fitrahnya begitu kuat, ayah seorang guru. Ayah yang dibanggakan jadi panutan di kampungnya. Samakah? Apakah lelaki itu juga menyukai lagu itu atas dasar kebanggaan terhadap ayahnya? Kalu merekah sama –sama menyukai lagu itu,, mungkinkah lelaki itu menyukai karena kebanggaannya terhadap “AYAH” pertanyaan itu jadi memori yang terus berkecamuk dalam memori Rani. Tapi yang pasti , yang ingin dilakukan, diingat, Rani selalu ingin melihat sorot matanya,alis matanya sangat mirip dengan seseorang yang sangat dekat dengan Rani…. Kebanggaan Rani …..
Ahchhhh

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
ke riput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkus
Pagi itu, kamis 21 mey 2007 Rani duduk di deker menunggu bus mahasiswa andalannya .. Lama… lama sekali telah tiga puluh lima menit ia menunggu , ia terus mengingat bait itu. Mungkinkah ia mencintai lelaki itu , lelaki yang ia rindukan karena kemiripannya dengan sosok yang ia sayangi. Seketika lamunanya buyar . Bus itu berhenti di hadapannya . Lelaki itu ta pernah bicara . Tapi Rani paham , sorot mata laki laki itu terus bicara menisyaratkan keriduan. Sorot mata yang sangat ia ridukan setiap kali ia mendengar lagu Ebiet G. Ade. Dan lagu itu bergeming terus setiap kali Rani berada dalam bus ini.. Ataukah hanya kebetulan tapi mengapa harus kebetulan apakah setiap ia numpang bus itu adalah sebuah kebetulan. Rani tak pernah tahu… akchhh dia betul-betul tak tahu. Rani juga tak pernah tahu mengapa kerinduan itu begitu dalam kali ini sudah yang kedua puluh kali ia menumpang bus itu…
Waktu terus berjalan, dan pada suatu pagi yang cerah , setelah liburan selam tiga bulan, setelah ia berkunjung ke pulaunya . Pulau yang selalu dan amat ia banggakan. Setelah ia mendengarkan penuturan ayahnya
“ suatu hari nanti kau akan menemuan seseorang yang sangat dekat dengan tanganmu sendiri. Ia mungkin beda dengan mu tapi nadinya adalah juga nadimu.

Rani hanya menganguk tak karuan . Ia hanya mengingat pesan itu . Tak sedikitpun ia memahaminya . Ia hanya tahu ayahnya berbicara.
Ia begitu merindukan lagu itu … sekaligus sorot mata
Itu , sorot mata yang menentramkan hatinya.
Rani menunggu bus … tapi yang ditunggu tak juga muncul bus –bus yang lain tak dihiraukan ia hanya menunggu satu bus.. Yah bus yang selalu ada dalam lamunya,,, bertulisksn syalom didepan… bus yang selalu menghanyutkannya dengan lagu titip rindu untuk ayah,.. Semua bus lewat begitu saja. Ia menantiakan yang berbeda ,, apa yang ia nantiakan tidak ada.. Sia-sia..Rani melangkan kakinya gontai. Esoknya… lusa… sama saja lelaki itu tak muncul lagi walaupun bus nya muncul , lagunya juga sudah berbeda.
Kini ..Rani sudah semester vi sudah dua tahun ia malas naik bus. Ia jenuh. Ia sudah putus asa, ia ingin mengubur cintanya menguburkan kerinduannya yang begitu dalam tiba-tiba saja pada suatu hari , kerinduannya begitu dalam akan hadirnya bus . Nyata ini benar-benar nyata . ..Ranimelihat sosok itu , sosok yang ia dambahkan tapi bukan di atas bus, di atas motor dengan MP3 dalam genggaman sedang menanti seseorang.
‘ hay’ sapa lelaki itu pada Rani
“ hay juga” Rani penuh kegugupan
Lelaki itu mendekat . “ bolehkah aku bicara denganmu”
“ kapan”
“ sekarang”
Tanpa sadar Rani langsung mengikuti lelaki itu..
Lelaki iyu menuturkan ceritanya, memberitahukan bahwa ia simpat pada Rani dan menuturksan bahwa ia mempunyai seseorang yang ia cari di pulau kebanggaan Rani. Ia mengatakan cinta pada Rani rani tak dapat mengelak lagi. Rany dan Leksi demikian nama lelaki itu a
Itu akhirnya pacaran .
Pada saat memasuki semester VII, ayah Rani sakit keras. Rani harus pulang . Dua hari sebelumnya leksi pacarnya tak tahu dimana keberadaannya . Sia– sia Rani menghubungi hapenya.. Mailbok trus. Akhirnya Rani berangkat ke Sumba. Ketika sampai di bandara Eltari Rani membuka hapenya … no tak dikenal isi pesan” Leksi sekrang ada di Sumba.
Rani bingung tapi ia tak pedulkikan .. Ia lebih peduli dan kuatir dengan keadaan ayahnya.
Sesampainya di Sumba , Rani dikejutkan oleh suatu hal bahwa…. Bahwa ada seorang wanita yang sudah begitu dekat dengan nya, dia ibu Leksi. Mereka sama –sama terkejut. Tak saling mengenal namun berada dalam satu rumah.. Yah rumah ayahnya.. Apa gerangan yang terjadi.
“ Rani , dia ibu yang ayah tinggalkan di Kupang… dan ayah mempunyai seorang anak… anak itu”’
Rani tak sanggup lagi … Rani terdiam sekuat tenaga ia tutup telinga .. Ia tak mau mendengar penuturan ayahnya. Bahwa Leksi adalah kakaknya.. Pacarnya adalah kakanya.. Tapi siapa yang salah Rani tak tahu , Leksi juga. Mereka telah melakukan jhal yang salah Rani dan Leksi pernah bersetubuh.
Inikah yang harus dubayar olehnya … mengapa?
Rani baru sadar , mengapa ia merasa dekat dekat Leksi karena mereka Saudara Rani baru sadar akan cerita-cerita Leksi tebtang sosok ayah yang dicarinya dalah kebanggaan Rani. Rani tak sadarkan diri ia telah menodai kepercayaannya sendiri

The end

1 komentar:

TORINE RAMBU BABA AMA mengatakan...

cerpen ini bkan kisah nyata woow