Jumat, 16 Juli 2010

PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA SMP NEGERI 3 KUPANG DALAM MEMBUAT KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KETERAMPILAN PROSES

Karangan narasi merupakan perwujudan hasil kegiatan mengarang atau menulis.
Karangan adalah hasil daya cipta, imajinasi, ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa untuk menyampaikan isi hati secara yang mengena para pembaca (Cakra, 1976:7). Dan narasi adalah menjelaskan suatu rangkaian kejadian (KBBI, 1998:609).
Henry Guntur Tarigan (1981:3) dalam bukunya "Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa", berpendapat : Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dalam kegiatan menulis ini, maka penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi (ilmu tata aksara atau sistem bunyi), struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang baik dan teratur.
Narasi dalam kamus istilah sastra (Sudjiman, 1984:4) diartikan sebagai "jenis wacana yang sifatnya bercerita baik berdasarkan pengamatan maupun berdasarkan rekaan". Menurut Mulyono (1986:23) berpendapat : Narasi adalah suatu tulisan (karangan) yang berisi cerita tentang suatu peristiwa dengan tujuan mempeluas pengalaman orang lain. Bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut, disusun secara terperinci sesuai dengan sistematika kewaktuan.jika peristiwa itu mengetengahkan eberapa peristiwa, maka peristiwa-peristiwa tersebut antara satu dengan yang lainnya memiliki sebab akibat.
Dari beberapa situasi di atas, dapat dijelaskan bahwa karangan narasi merupakan tulisan yang berusaha menyajikan suatu peristiwa, baik kenyataan atau rekaan secara menarik dengan urutan kronologis kewaktuan dan tempat, sehingga pembaca dapat mengetahui seolah-olah dapat merasakan atau memahami mengapa peristiwa itu terjadi.
Sebuah karangan narasi bukan hanya sekedar menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian, tetapi harus mengandung suatu makna secara keseluruhan, artinya rangkaian kejadian atau peristiwa tersebut harus terbentuk dalam suatu alur cerita yang dramatik dan mengandung konflik yang saling berhubungan sampai klimaksnya.
Karangan akan terwujud apabila bahasa yang digunakan efektif, baik yang mencakup system bunyi, system bahasa (fonologi), morfologi, sintaksis) maupun system struktur kalimat, isi, ejaan yang tepat dan benar.
Keterampilan Menulis
Sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa, keterampilan menulis memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, sering digunakan dalam menyatakan gagasan atau pikirannya dengan tulisan atau karangan.
Keterampilan menulis sering dikatakan katerampilan yang paling komplek dan bersifat ekspresif, misalnya pada sebuah karangan terutama karangan narasi. Dalam keterampilan menulis karangan, karangan yang baik akan terwujud selain bahasa yang digunakan efektif, baik yang mencakup system bunyi, system bahasa (fonologi), morfologi, sintaksis) maupun system struktur kalimat, isi, ejaan yang tepat dan benar, juga menggunakan ide atau gagasan yang didukung kalimat-kalimat yang baik dan efektif.
Gorys Keraf (1990:35), menyatakan "mengarang adalah merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang menuntut kemampuan membuat kalimat efektif yang baik, benar, dan jelas maksud serta tujuannya".
Menulis karangan narasi harus menggunakan kata-kata yang saling berhubungan, penyusunan kalimat yang satu tidak terlepas dengan kalimat yang lainnya, sehingga membntuk suatu paragraf yang utuh, paragraf demi paragraf tersusun dengan benar sehingga membentuk karangan yang baik dan tidak menimbulkan keraguan makna.
Metode Keterampilan Proses
Setiap manusia dilahirkan diberi bekal dengan kemampuan dasar yang tumbuh dan berkembang bila dibina dan dilatih. Untuk mengembangkan kemampuan dasar siswa agar memiliki keterampilan intelektual, keterampilan sosial dan keterampilan fifik ditempuh melalui proses belajar mengajar.
Kemampuan menulis karangan tidak akan terjadi dengan sendirinya, tapi memerlukan pembinaan dan latihan terus menerus dan berkesinambungan, dilakukan sebagai poses pengembangan.
Agar tujuan menulis karangan narasi itu tercapai dengan baik, maka pengajaran
menulis karangan narasi harus diupayakan untuk dilakukan secara bertahap dan berencana. Salah satu tahap kearah itu adalah menulis karangan narasi dengan bantuan proses. Keterampilan proses salah satu bentuk dalam menyampaikan materi pelajaran terdiri dari keterampilan intelektual, keterampilan sosial dan keterampilan fisik.
Keterampilan proses dibentuk oleh sejumlah keterampilan, untuk pencapaian atau pengembangannya dilaksanakan dalam setiap proses belajar mengajar setiap mata pelajaran. Penjabaran keterampilan proses dari hasil berbagai mata pelajaran akan menghasilkan perbedaan yang mengarah pada sifat yang variatif.
Kemampuan apresiasi pada peserta didik merupakan tujuan utama dalam pembelajaran. Oleh karena itu dalam keterampilan menulis karangan dituntut adanya proses untuk lebih mengoptimalkan aktivitas peserta didik sehingga peserta didik akan lebih bergairah dalam menuangkan ide dan gagasan yang dimilikinya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Rumusan Masalah Umum
Dari latar belakang di atas, secara umum masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, “Apakah penggunaan media cergam dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa SMP Negeri 3 Kupang?”
1.2.2 Rumusan Masalah Khusus
Secara khusus, permasalahan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Apakah penggunaan media cergam dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun cerita berdasarkan rangkaian gambar secara urut sehingga menjadi karangan narasi yang utuh?
2) Apakah penggunaan media cergam dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memadukan kalimat menjadi karangan narasi yang padu dengan menggunakan kata sambung yang tepat?
3) Apakah penggunaan media cergam dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan ejaan dan tanda baca secara benar dalam karangan narasi?

Tidak ada komentar: