Jumat, 16 Juli 2010

KAJIAN SOSIOLOGIS CERITA PENDEK KENTHUS
Torine Rambu Baba Ama, PBS FKIP UNDANA


TENTANG KESEDERHANAAN DAN MABUK KEKUASAAN
PENDAHULUAN
Nilai –nilai kehidupan yang membangun suatu cipta sastra , unsure-unsur social budaya dari suatu masyarakat terkadang tampak begitu menonjol bahkan menjadi warna dari sebuah karya sastra. Dalam sastra social budaya bukanlah hal yang asing . Nilai-nilai tradisional amat berpengaruh terhadap sastra atau dalam prosess kreatif sastra.
Dalam cerita –cerita yang ditampikan oleh Ahmat Tohari, mempunyai cirr sendiri, yang mana penceritaannya menyatakan latar social secara utuh. Dalam cerpen Blokeng dan Khentus dapat dilihat bahwa Ahmat Tohari mempunyai cirri tersendiri dalam menciptakan teks satranya. Latar alam pedesaan , peristiwa-peristiwa , tokoh-toh sentral ; masyarakat lapis bawah , merupakan daya trik dan kekuatan yang khas. Wilayah pedesaan yang kumuh, lugu, dan alami yang dipadukan dengan orang-orng desa yang bersahaja yang tidak pernah diperhitungkan kehadirannya ,merupakan suatu hal yang sangat akrab dijamah Tohari. Ia selalu bertiolak dari pengelaman kedesaannya sehingga pembaca akan menangkap suatu dunia kehidupan pembaaca akan segera tahu.
Pemberian nama tokoh dalam sebuah cerita mempunyai peran yang penting dalam penafsirannya . Nama dapat memberikan bayangantentang keadaan fisik , karakter, status social tokoh dan sebagainya. Nama juga akan mengingatkan kita tentang mitos-mitos , legenda-legenda, atau pun cerita-cerita tertentu . Dalam cerita ini Khentus , Dawet adalah nama-nama yang biasa digunakan oleh orang-orang Jawa dari daerah pedesaan , berasal dari klangan masyarakat bawah , petani miskin, dan tidak berpendidikan. Rakyat kecil dan terlampau biasa.
Dari cerpen Khenthus saya mempunyai esan bahwa yang dimuat , latar alam pedesaan , peristiwa-peristiawa serta tokoh-tokoh lapis bawah . lukisan manusianya(tokohnya)selalu bertolak dari sifat –sifat yang khas sehingga tercermin suatu sikab hidup atau jiwa yang khas pula. Bahkan lukisan watak tokoh yang ditopang oleh lukisan peristiwa dan latar yang juga berkesan khas” khas Jawa” menggambarkan “ Kesederhanaan dan Mabuk Kekuasaan. “
KESEDERHANAAN DAN MABUK KEKUASAAN DALAM CERITA PENDEK KHENTUS.
Refleksi sifat sederhana langsung terlibat dengan sifat mabuk kekuasaan tampt jelas dalam cerita pendek Khentus. Kisah tentang Khentus warga desa yang sehari –harinya hidup dibawah garis kemiskinan , bahkan hampir tidak pernah diperhitungkan kehadirannya , tiba-tiba saja merasa dirinya terangkat. melasa dilambung-lambungkan dari kelas terbawah ke kels atas. Berawal dari mimpi menunggang macan , yang ditafsirkan sebagai isyarat untuk mendapatkan kekuasan (jabatan). Jabatan yang didapat Khentus menjadi kenyataan , Khentus mendapatkan jabatan ebagai pengumpul (buntut ) ekor tikus yang disetor oleh petani dengan upah sepuluh rupiah.jabatan yang sebenarnya hanyalah tugas yang diberi oleh pak RT. Khentus mendapatkan bonus . hal itulah yang mengubah tingkah laku Khentus. Khentus menganggap dirinya sebagai orang yang paling berkuasa, sementara sesame wrganya yang juga sehari_harinya sama berada di bawah garis kemiskinannya dianggapnya begitu kecil bahkan lebih kecil dari liliput(sesuatu yang kecil: baca Khentus karya A. Tohari)serba tidak ada artinya. Perbuatan Khentus membuat Dawet istrinya menjadi benci, mual, dan muak terhadapnya.
Lewat lukisan ini pengarang mengangkat dan mengkritik manusia –manusia ambisius yang luapa diri.pengarang ingin pembaca memaknai kembali ajaran budaya leluhur yang telah diwariskan secara turun temurun yakni bersifat wajar , sederhana , dan tidak mabuk kekuasan . . pengarang menghadirkan Khentus dan Dawet sebagi tokoh pasangan suami istri . Khentus dilukiskan sebagi tokoh yang merasa berkuasa , sedangkan Dawet lebih suka pada sikab hidup sederhana dan wajar-wajar serta tidak mabuk kekuasaan.
Juduh cerita Khentus berkaitan langsung dengan tokoh ceritanya . digunakan oleh pengarang untuk menyarankan gambaran makna ceritanya kepada pembaca . judul sebagi pembayang cerita. Khentus tidak saja menyarankan makna yang lain. . tanpa disadari judul cerita dan nama tokoh Khentus menginagkan pembaca akan kata komentus , yang dalam bahasa Jawaberarti suka berlagak, bergaya, sok, dan makna tersebut hampir mewarnai seluruh cerita.
Gambaran makna seperti diisyaratkan lewat judul langsung dapat dilihat pada awal cerita.
Keluar dari ruuumah RT , Khentus merasa dirinya bkan lagi Khentus . wajahnya binger. Senyumnya sesekali mengubah bentuk bibirnya yang berhias cakap di kedua ujungnya. Semua orang yang dijumpainya berubah menjadi liliput , kecil bukan main, pepehonan menjadi kecil dan merunduk. Angin didengarnya bersenandung tembang. Menggema . Khentus telah dilambungkan dari kelas terbawah ke atas panggung kehidupan. . Maka inilah yang telah diisyaratkan. Dalam mimpiku piker Khentus yah tak salah lagi … mimpi nunggang macan, apa tidak hebat? Macan adalah tamsil kekuasaan . Aku a akan menunggangi kekuasaan dan kenyataan itu tiba.
Begitu keluar dari rumah pak RT , Khentus memperlihatkan sikab demontratif, suatu sikab yang tampaknya berlebihan. Orang –orang yang dijumpainya dianggapnya tidak berarti di matanya temabng yang biasa di dendangkan untuk menyambut tamu terhormat , tamu agung seolah ikut bergembira. Khentus merasa senandung itu dedendangka untuknya , ia telah berubah hidup dari kelas terbawah ke kelas atas. Kehiduapan sebagaimana yang diisyaratkan dalam mimpinya menunggang macan . pengarang menhadirkan tokoh Dawet. Dawet aneh melihat sikab suaminya yang tidak seperti baiasanya., berubah secara tiba-tiba. Bahkan Dawet mencurigai siakab suaminya sebagi pertanda kematian.melihat Khentus yang sombong dan congkak. Dawet merasa anaeh timbul kesadaran moral dawet untuk lebih jauh mencurigai suaminya. Dari tindakan yang tindakan yang tidak terpuji.
Dawet tidak sudi jika uang dalam saku suaminya adalah hasil curian “ khan uang tadi bukan hasil nyolong Kang!”
Menghadapi sikab istrinya yang tanppa diduga_duga mengajuakan pertanyaan bahkan menyelidk, Khentus tersinggung. Dengan sikab angkuh ia harus menyatakan pada istrinya bahwa tugas yang dierimanya sebagai pelaksana proyek buntut tikus. Karena ia telah bermimpi menunggang macan.
Termakan oleh kekuasan karena bermimpi menunggang macan Khentus memperlihatkan pola sikab yang semakin memuakkan, ankuh dan meremekan orang lain.
Kenagkuhan sikab Khentus karean mabuk kekusaan , mencapai puncaknya ketika sesame warga petani sekampung berkumpul memadati rumahnya untuk menyerahkan buntut tikus. Khentus merasa tidak perlu cepat_cepat membayarnya. Kareana merasa dirinya lebih berkuasa dari sesame petaninya, ia ,ebiarkan saja orang berhimpitan,, terjatuh. Ia tidak mempedulikan keadaan yang memprihatinkan. Sedangkan Dawet tidak suka dengan sikab angkuh Khentus yang menyengsarakan sesamanya.
PENUTUP
Tema adalah mabuk kekuasaan. Amanat.. hendaknya ketika kita mendapatkan kesuksesan kecil janganlah mengambanp orang lain lebih rendah.

Tidak ada komentar: