Jumat, 16 Juli 2010

SAUDARA –SAUDARA YANG KEKASIH?
Dalam pertemuan di kalangan kristiani, misalnya dalam acara pernikahan, upacara kematian, ulang tahun dan sebagainya, sering terdengar penggunaan beberapa kata yang salah kaprah.kekerapan pemakaiannya tinggi karena rupanya sydah menjadi kebiasaan dan merata sehingga tidak terasa lagi kesalahannya.
Pertama pemakaian kata kekasih , kata kekasih merupakan kata benda, artinya yang” dikasihi”namun kata ini sering digunakan malah sebagai kata sifat.misalnya saudara-saudara yang kekasih yang dipakai sebagai ungkapan penyapa . yang benar jiaka dikatakan:
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, atau
Saudara –saudara kekasih Tuhan , atau
Saudara –saudara kekasih Yesus.
Dalam bahasa Indonesia hanya ada tiga kata benda yang diawali dengan awalan ke- yaitu kekasih, kehendak, ketua. Kehendak Tuhan itulah yang jadi, ketua rapat itu mengucapkan terima kasih atas penerimaan usul itu
Kedua, penggunaan kata mengkuatkan , misalanya kiranya Tuhan mengkuatkan iman…. Bentuk dasar kata itu , kuat bila di beri awalan me- dan akhira kan menjadi menguatkan karena k pada awalan kata kuat luluh.perhatikan contoh lain:
kotordikotorkan  mengotorkan
kerasdikeraskanmengeraskan
kait dikatkan mengaitkan
bentuk salah kaprah sejenis itu yang sering kita jumpai dalam pemakaian bahasa Indonesiadewasa ini ialah mengkikis, kait- mengkait yang seharusnya mengikis dan kait mengait
ketiga, kata bentukan baru gerejani . kata ini dibentuk dengan anologi yang salah yaitu meniru kata bentukan rohani atau badani. Kata rohani berasal dari baghasa Arab rohaniyyah dan badiniyyah. Kata itulah yang kita pungut ke dalam bahasa Indonesia menjadi rohani , badani dan rohaniah dan badaniah.
Perhatikan ! bukan roha+ni , bada+ni . jadi bentukan rohani, badani jangan dipakai sebagai analogi bentuk gerejani , bentuk lain dalam bahasa Arab ialah duniawi(dari kata dunia), sebagai lawan ukhrawi . kata berakhiran amendapat tambahan – wibukan I seperti badan rohani, karena itu kata gereja yang berasal dari bahasa bahasa Portugis seharusnya gerejawi.
Akhiran wi dalam bahasa arab mempunyai pengertian “mempunyai sifat” mulai berkembang pemkaiannya tidak hanya pada kata asal bahasa Arab tetapi , manusia , agama, kimiawi juga(bahasa Sansrit).
Torine Rambu Baba Ama

Tidak ada komentar: