Minggu, 18 Juli 2010

STRUKTUR KALIMAT TANYA BAHASA SUMBA DIALEK ANAKALANG











TORINE RAMBU BABA AMA
0601010066
TUGAS MID SEMESTER
PENGKAJIAN BAHASA DAERAH NTT



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2010




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah secara terus menerus dikembangkan. Dosen dan mahasiswa juga terus melakukan penelitian terhadap bahasa yang belum dijamah. Pengembangan itu bertujuan untuk menjaga kelestarian bahasa daerah.
Bahasa Sumba dialek Anakalang adalah salah satuh bahasa daerah yang berkembang di Indonesia. Stukturnya sangat unik karena mempunyai ciri khas sendiri. Misalkan dari sintaksis, bahasa sumba dialek anakalang unik karena posisi predikat berada di depan subjek tidak saja pada kalimat imperative tapi pada dua kategori kalimat yakni kalimat berita dan kalimat Tanya.
Kata Tanya bahasa sumba dialek Anakalang lengkap, ada kata apa, siapa, bagaimana, mengapa, kapan, dan dimana.
Apa dalam bahasa sumba dialek anakalang apa -gana, siapa – gereya, bagaimana- gahamanaima, mengapa- garkina, kapan- pirangu, dimana- beya.
Kata Tanya ini ada dalam bahasa Sumbadialek Anakalang. Tetapi ketika berdistrinbusi dalam kalimat Tanya kata Tanya apakah tidak ada dalam kalimat , kata Tanya ganaya hanya dalam kalimat micro. Misalnya ganaya? Apa itu?
Kata Tanya siapa , bagaimana, mengapa, kapan, dimana , dalam kalimat Tanya bahasa Sumba dialek anakalang sangat tampak tetapi kata Tanya dengan maksud apakah tidak tampak.
Dan didahului oleh predikat yang berkategori verba dalam kalimat itu. Contohnya
Halakune ta hakola na inamu yang mau menyatakan apakah ibumu sudah berangkat kesekolah di dahului kata halaku yakni berangkat merupakan predikat berkategori verba. Tidak ada kata gana sedangkan untuk menyatakan apakah yang dipikirkan kata gana berada pada posisi akhir misalkan papangadamu ganaya.



1.2 Masalah
a. Reset problem
Kalimat Tanya bahasa Sumba dialek Anakalang dengan kata Tanya apakah didahului oleh predikat dan berkategori verba.

b. Reset question

-Bagaimana Fungsi Sintaksis Kalimat Tanya Bahasa Sumba Dialek Anakalang?
-Bagaimana Peran Sintaksis Kalimat Tanya Bahasa Sumba Dialek Anakalang?
-Bagaimana Kategori Sintaksis Kalimat Tanya Bahasa Sumba Dialek Anakalang?
-Bagaimana Pengaruh Posisi Fungsi Sintaksis Kalimat Tanya bahasa Sumba Dialek Anakalang Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia?











BAB II
KONSEP DAN TEORI
2.1 Konsep
2.1.1 Fungsi Sintaksis
Verhaar (1999) fungsi-fungsi sintaksis itu yang terdiri dari unsur-unsur SPOK itu merupakan ”kotak-kotak kosong” atau ”tempat-tempat kosong” yang tidak mempunyai arti apa-apa karena kekosongannya. Tempat-tempat kosong itu akan diisi oleh sesuatu yang berupa kategori dan memiliki peranan tertentu.
Fungsi ‘induk ’dalam kalimat itu adalah memang predikat . predikat biasanya berupa verbal . Fungsi sintaksis adalah konstituen yang formal . fungsi sintaksis bahasa Sumba dialek Anakalang berbeda dengan aturan fungsi sintaksis bahasa Indonesia.

2.1.2 . Peran Sintaksis
peran dalam sintaksis secara umum dapat kita bagi menjadi pelaku , penindak, pengalam (sebagai pasien).
Verhar(1999) mengatakan peran adalah seuatu hal yang dialami oleh fungsi berdasarkan kelas kata.
Verhar juga mengatakan tidak banyak penelitian yang mengatakan bahwa struktur peran terdapat dalam semua bahasa. Karena dalam semua bahasa perlulah dasar untuk mengungkapkan adanya orang atau benda yang menjadi “pelaku’ ‘ pasien’
2.1.3. Kategori Sintaksis
Kategori sintaksis adalah apa yan disebut kelas kata seperti nomina, verba, adjektiva, adverbia, adposisi(preposisi dan posposisi) ada banyak perbedaan bahasa di dunia dalam jenis dan jumlah kelas kata. Kategori kelas kat di tentukan oleh konstituen konstituen klausa (Verhar 1999: 170)
Menurut Abdul Chaer(2003) rata rata penulis tata bahasa internasionalan mengatakan bahwa fungsi subjek dalam kalimat selalu ditempati oleh kata yang berkategori nomina dan fungsi predikat selalu di tempati oleh kata yang berkategori verba.
2.1.4 kalimat Tanya

Kalimat tanya.. adalah kalimat yang di gunakan untuk bertanya tentang sesuatu yg ingin ditanyakan, atau yg ingin dicari informasinya. Kalimat tanya..akan lebih tepat bila menggunakan kata Apa, Mengapa, Siapa, Kapan, Bagaimana, dan Berapa dan diakhiri dengan tanda baca (?)
Bila kita membandingkan kalimat tanya dengan kalimat berita maka terdapat beberapa ciri yang dengan tegas membedakannya dengan kalimat berita.
a. Intonasi yang digunakan adalah intonasi tanya.
b. Sering mempergunakan kata tanya.
c. Dapat pula mempergunakan partikel tanya –kah.
Pada umumnya semua kalimat tanya mengehendaki suatu jawaban atas isi pertanyaan tersebut. Tetapi ada pula pertanyaan yang sama sekali tidak menghendaki jawaban, dan dipakai sebagai suatu cara dalam gaya bahasa; pertanyaan semacam ini disebut petanyaan retoris. Pertanyaan retoris biasa dipakai dalam pidato-pidato atau percakapan-percakapan lain di mana pendengar sudah mengetahui atau dianggap sudah mengetahui jawabannya. Ada pula semacam pertanyaan lain yang sebenarnya sama nilainya dengan perintah, di mana si penanya sudah mengetahui jawabannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sekurang-kurangnya ada 3 macam kalimat tanya: Pertanyaan biasa, Petanyaan retoris, Pertanyaan yang senilai dengan perintah.
2.2 Teori
Terdapat sejumlah pendekatan teoritis mengenai aturan sintaksis. Banyak ahli bahasa (seperti Noam Chomsky) melihat sintaksis sebagai cabang biologi, sejak mereka menganggap sintaksis sebagai pembelajaran ilmu bahasa yang melekat di pikiran manusia. Lainnya (seperti Gerald Gazdar) mengambil pandangan yang lebih Platonistik, sejak mereka menyebut sintaksis sebagai pembelajaran sistem formal abstrak. Meskipun ada lagi (seperti Joseph Greenberg) menganggap tata bahasa sebagai alat taksonomis untuk mencapai generalisasi luas di banyak bahasa. Sejumlah pendekatan besar terhadap aturan ini disebutkan.
Arti tata bahasa generatif adalah bahwa bahasa adalah struktur pikiran manusia. Tujuan tata bahasa generatif adalah membentuk model lengkap bahasa terdalam ini (dikenal sebagai i-language). Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan semua bahasa manusia dan memperkirakan ketatabahasaan dari ungkapan apapun (yang berarti memperkirakan apakah ungkapan ini terdengar benar oleh para penutur asli suatu bahasa). Pendekatan terhadap bahasa dirintis oleh Noam Chomsky. Kebanyakan teori generatif (meskipun tidak semuanya) menganggap bahwa sintaksis didasarkan pada struktur kalimat yang konstituen. Tata bahasa generatig berada diantara teori yang berfokus terutama pada bentuk kalimat, daripada fungsi komunikatifnya.










BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yakni penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan struktur sintaksis yang terjadi pada kalimat tanya bahasa sumba dialek anakalang dari fungsi , peran dan kategori sintaksis. struktur sintaksis yang diteliti adalah kalimat tanya dengan melihat struktus atau posisi fungsi kalimat bahasa Sumba dialek Anakalang. Metode deskripitif bertujuan membuat deskripsi; maksudnya membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat atau hubungan fenomena-fenomena yang diteliti (Djajasudarma, 1993: 8). Data yang dikumpulkan baik secara tertulis maupun secara lisan, dikumpulkan kemudian diteliti dengan tujuan untuk mempelajari fenomena-fenomena kebahasaan. Penelitian ini dilakukan melalui teknik catat dengan menggunakan langkah-langkah, yaitu: (1) studi pustaka, pada langkah ini penulis mencari dan mengumpulkan sumber pustaka; (2) pengumpulan data, pada langkah ini penulis mengumpulkan atas data tertulis mengenai kalimat tanya (3) pengklasifikasian data, pada langkah ini data yang telah disusun kemudian diklasifikasi sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mencari fungsi , peran dan kategori ; (4) penganalisisan data, pada langkah ini data yang telah diklasifikasi dan disusun secara sistematis kemudian dianalisis; (5) menyimpulkan hasil penelitian, pada langkah ini data yang telah diperoleh pada proses penganalisisan data kemudian disimpulkan.







DAFTAR PUSTAKA
Chair, Abdul.2003. Seputar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Reneka Cipta.
Keraf, G. 2005. Komposisi. Ende . Nusa Indah
Kridaklasana, H. 2004. Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Putrayasa. 2006. Tata Kalimat Bahasa Indonesia.Jakarta: Aditama
----------.2008. Kajian morfologi . Jakarta: Aditama
Verhar. 1999. Asas –Asas Linguistik Umum. Jokjakarta: Gadja Mada University press.
Sausure. 1993. Pengantar Linguistik Umum.Jokjakarta: Gadja Mada Universiti Press.

Tidak ada komentar: